Sabtu, 07 Mei 2011

Pengertian dan sejarah Globalisasi

 Definisi Globalisasi
Menurut Malcolm, Globalisasi adalah sebuah proses social yang mengakibatkan batasan geografis dalam aspek sosial budaya menjadi kurang penting, yang terwujud dalam kesadaran orang (Feith, 1999).
Sebagian Pakar Menyatakan bahwa globalisasi adalah satu tahapan baru dari ekonomi kapitalis yang ditandai oleh keterbukaan pasar dan menghilangnya batas-batas Negara. Pakar lain mengatakan globalisasi merupakan suatu keadaan dimana didalamnya peran teknologi komunikasi dan perusahaan swasta lebih dominan. Mereka menyebutnya Ekonomi kasino.
Dan masih banyak pakar lain yang mendefinisikan Globalisasi dengan definisi yang berbeda.
Gunaryadi mengutip pendapat J.A.Scholte (2002) yang menyimpulkan bahwa setidaknya ada lima kategori pengertian globalisasi yang umum ditemukan dalam literature.
1.       Globalisasi sebagai internasionalisasi
2.      Globalisasi Sebagai Liberalisasi
3.      Globalisasi Sebagai Universalisasi
4.      Globalisasi Sebagai westernisasi atau Modernisasi (lebih dalam bentuk yang Americanised)
5.      Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas territorial (atau sebagai persebaran suprateritorialitas)
Disamping pemahaman kelima definisi, dalam kontek politik internasional, globalisasi dan dampaknya bisa pula dipahami dari berbagai teori, disini globalisasi ditinjau dari sudut pandang
1.       Realisme
2.      Liberalisme
3.      Neo-Marxisme

Sejumlah elemen yang dapat mendukung percepatan implementasi globalisasi, yaitu
1.       Swastanisasi
2.      Korporatisme
3.      Perusahaan
4.      Bank
5.      Pasar Modal
6.      Perdagangan Bebas
7.      Pemaksaan ide-ide dan nilai-nilai peradaban kapitalisme kepada seluruh dunia
8.      Pemantapan Ide-Ide separatisme dan pemecah-belahan Negara
Pada intinya ada tiga hal mendasar yang selalu dirujuk oleh para pakar untuk menjelaskan perkembangan pesat globalisasi
1.       Kemajuan teknologi atau sering disebut sebagai revolusi informasi
2.      Permintaan pasar dunia
3.      Logika kapitalisme
Tiga Periode terjadinya globalisasi
1.       Fase pertama adalah periode kolonialisme.
2.      Fase kedua dikenal sebagai era pembangunan atau era developmentalisme dan ditandai dengan masa kemerdekaan Negara Dunia ketiga secara fisik.
3.      Fase ketiga, yang terjadi menjelang abad ke dua puluh satu, ditandai dengan liberalisasi segala bidang.
Dimana globalisasi terjadi?
Kapitalisme membutuhkan ekspansi modal untuk mempercepat lajunya. Oleh karena itu dibutuhkan sesuatu yang dapat menembus wilayah-wilayah, baik secara geografis maupun kedalam aspek-aspek sosial dan personal dari kehidupan manusia yang semakin lama semakin banyak ragamnya.
Prokontra Globalisasi
Globalisasi memang menjadi semacam obat mujarab dijaman modern ini. Dengan obat ini, banyak hal yang berkaitan dengan kepentingan Negara maju disetujui, dibenarkan, dan ditoleransi Namun, diantara sekian banyak hal permufakatan akan globalisasi, ternyata sebagian orang masih melihat akibat-akibat buruk yang disebabkan oleh globalisasi.
Globalisasi dan Neoliberalisme
Seluruh mekanisme dan proses globalisasi yang diperjuangkan oleh actor-aktor globalisasi yakni TNC, bank Dunia dan IMF melalui kesepakatan yang dibuat di WTO, sesungguhnya dilandaskan pada suatu ideology yang dikenal dengan neoliberalisme. Banyak orang mengatakan bahwa neoliberalisme merupakan paham liberalisme lama di era yang baru. Para penganut paham ekonomi neoliberalisme percaya bahwa pertumbuhan ekonomi dicapai sebagai hasil normal dari kompetisi bebas.
Aturan dasar kaum neoliberalisme adalah meliberalisasikan perdagangan dan financial, membiarkan pasar menentukan harga, mengakhiri infalasi (stabilisasi ekonomi makro dan privasi), menyingkirkan kebijakan pemerintah yang menghalangi jalan (Chornsky, 1999).
Peran perusahaan Multinasional dalam globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam system ekonomi dunia pada dasarnya diperankan oleh tiga actor utama dalam proses tersebut.
Perusahaan multinasional memainkan peranan penting dalam perekonomian sebagian besar Negara dan dalam hubungan perekonomian internasional. Hal ini merupakan peningkatan kepentingan kepentingan pemerintahmaupun pengusaha dan pekerjaserta organisasi-organisasi pengusahadan pekerja. Melalui investasi internasional langsung dan saran-sarana lain, perusahaan multinasional dapat member manfaat besar baginegara-negara dari perusahaan induk dan Negara-negara dari perudahaan cabang, dengan membantu pemanfaatan modal dan tenaga kerja secara lebih bergaya guna.

Arti penting daya saing
Era globalisasi menurut setiap pelaku ekonomi meningkatkan kemampuan bersaing, baik dalam memprediksi, memasarkan, maupun menerobos pasar yang batas-batsnya semakin tidak jelas, dalam suatu kerangka persaingan yang sangat kompetitif. Oleh karena itu, tujuan dan fokus dari kebijakan perdagangan Negara kita adalah bagaimana membangun daya saing berkelanjutan dari produk-produk Indonesia di pasar internasional.
Strategi Meningkatkan daya saing Produk Lokal
Beberapa contoh sebagai pemicu (tringger)anda sebagai mahasiswa untuk mengupas lebih jauh sektor yang bisa membantu Negara kita menjadi semakin maju dan sejahtera.
1.       Peningkatan kualitas sektor dan teknologi Pertanian
2.      Peningkatan daya saing di bidang agribisnis
3.      Kemitraan Koorporasi kunci peningkatan daya saing Produk
4.      Pengembangan Potensi Lokal
5.      Restrukturisasi Ruang lingkup Organisasi Industrii
6.      Peningkatan Kualiatas  Sumber Daya Manusia
7.      Peran Strategi Manajemen SDM dalam pergulatan di kancah Globalisasi
8.      Peningkatan Profesionalisme
9.      Memperbesar Peranan Industri kecil dan rumah Tangga
10.   Peningkatan penggunaan Teknologi dan IPTEK
11.    Pengembangan Industri Berbasis Lokal
12.   Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi
13.   Pembentukan Masyarakat Informasi
14.   Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas kerja Pemerintah daerah
15.   Peningkatan Kemampuan dan kinerja individual melalui organisasi belajar
16.   Privatisasi BUMN



Cara memasuki pasar Internasional
Aktifkan intelijen bisnis, intelijen pemasaran, riset intelijen
1.     Intelijen Bisnis
Melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan berbagai konsep, pendekatan, dan metode dunia intelijen militer yang diaplikasikan dalam dunia bisnis secara sistematis dan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah, serta dilakukan secara terbuka.
Dalam membantu kelangsungan perusahan maka intelijen bisnis melakukan secara terus menerus pengamatan kondisi eksternal perusahaan yang mencakup faktor-faktor sebagai berikut :
a.       Politik
b.      Geografi
c.       Pemerintah
d.      Social budaya
e.       Keamanan

2.     Pemasaran
Ilmu yang mempelajari kastemer kita dan produk dan jasa perusahaan pesaing supaya perusahaan kita unggul dipasar, sehingga perusahaan kita dapat menguasai sebagian besar pangsa pasar yang tersedia.
3.    Riset Bisnis (RB)
RB juga mempunyai peran penting dalam proses pengambilan keputusan bisnis, karena bidang ini bisa memberikan informasiyang akurat kepada pihak pengambil keputusan berdasarkan riset dilapangan tentang berbagai masalah yang sedang terjadi diperusahaan saat ini. Dengan demikian keputusan strategis yang dihasilkan tidak akan jauh beda dengan apa yang diharapkan.
3        cara pihak manajemen mengambil keputusan
1.       Intuisi
2.       Otoritas
3.      Pengalaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar